KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hidayahdan inayahnya sehingga penulis
berhasil menyusun makalah ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
oleh setiap mahasiswa. makalah ini disusun atas dasar kemampuan dan pengetahuan
yang penulis miliki.Oleh karena itu penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis
sangat mengharapkan kritik dan sarandari para pembaca sehingga makalah yang
selanjutnya akan dapat disusun dengan lebih baik lagi. Penulis tentu
sangat berharap makalah ini nantinya bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
bidang perkembangan ilmu pengetahuan.Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak sampai
tersusunnya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
-------
Makassar,03
febuari 2011
Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Larutan
disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat
berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas
antara zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan
mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan
perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya
digunakan untuk fasa cair.
Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain halnya dalam pembuatan sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut.
Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan.
Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain halnya dalam pembuatan sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut.
Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian Konsentrasi Larutan
Dalam ilmu kimia,
konsentrasi adalah ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu
campuran dibagi dengan volume total campuran tersebut. Terdapat empat macam
deskripsi kuantitatif konsentrasi, yaitu konsentrasi massa, konsentrasi molar, konsentrasi jumlah,
dan konsentrasi volume.[1] Istilah konsentrasi dapat
diterapkan untuk semua jenis campuran, tetapi paling sering digunakan untuk
menggambarkan jumlah zat terlarut di dalam larutan.
Larutan merupakan suatu campuran homogen (yaitu
cammpuran yang mempunyai sifat / komposisi yang sama dibagian manapun) yang
terdiri dari 2 atau lebih jenis zat. Contoh yang sederhana dalam kegiatan
sehari hari adalah gula yang dilarutkan (dengan cara pengadukan) dalam suatu
air. maka kita akan mendapati campuran yang sama pada semua bagiannya.
konsentrasi larutan didefinisikan sebagai jumlah
zat terlarut dalam suatu larutan tertentu.
Konsetrasi larutan merupakan cara untuk menyatakan hubungan
kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.
- Konsentrasi : jumlah zat tiap satuan volum (besaran intensif)
- Larutan encer : jumlah zat terlarut sangat sedikit
- Larutan pekat : jumlah zat terlarut sangat banyak
- Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol.
Ada 4
macam konsentrasi larutan yang sering digunakan dalam perhitungan pelajaran
kimia :
1. Massa (%)
Merupakan perbandingan antara massa terlarut
dengan massa larutan kemudian dikalikan dengan 100 %.
Contoh
a. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula dalam 70 g air.
b. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula.
a. Berapa % gula dalam larutan yang dibuat dengan melarutkan 10 g gula dalam 70 g air.
b. Berapa gram gula yang terdapat dalam 500 gram larutan 12% massa gula.
2. Volume (%)
Hampir sama dengan no. 1 tetapi yang dibandingkan
adalah volume zat terlaru dan volume larutan dikali dengan 100%.
Misalnya vodka yang mengandung 15 persen alkohol
artinya didalam 100 mL vodka terdapat 15 mL alkohol.
Misalnya menentukan % volume alkohol dari suatu campuran. 40 mL alkohol dicampur 50 mL aseton maka:
Misalnya menentukan % volume alkohol dari suatu campuran. 40 mL alkohol dicampur 50 mL aseton maka:
2. Fraksi Mol (x)
Fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol
suatu komponen dengan jumlah total seluruh komponen dalam satu larutan. Fraksi
mol total selalu satu. Dalam pembelajaran kimia sering disombolkan dengan huruf
X. fraksi mol ini merupakan perbandingan antara jumlah mol suatu komponen
dengan jumlah mol total dari semua komponen yang ada dalam larutan tersebut.
.
xA = nA / nA +
nB
xB = nB / nA + nBKeterangan:
xA = fraksi mol zat A
nA = mol zat A
xB = fraksi mol zat B
nB = mol zat B
Contoh :
Suatu larutan terdiri dari 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5
mol zat C. Hitung fraksi mol masing-masing zat !
Jawab :
XA = 2 / (2+3+5) = 0.2
XB = 3 / (2+3+5) = 0.3
XC = 5 / (2+3+5) = 0.5
XB = 3 / (2+3+5) = 0.3
XC = 5 / (2+3+5) = 0.5
XA + XB + XC = 1
3. Molaritas
didefinisikan
sebagai jumlah mol suatu solut (terlarut) dalam larutan dibagi dengan volume
larutan yang ditentukan dalam liter. Disimbolkan dengan huruf M dimana
merupakan angka bagi antara jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Contoh
Jika di dalam suatu botol pereaksi terdapat terdapat 250 mL larutan NaOH (Mr = 40) yang konsentrasinya 0,4M. maka
a. Berapa jumlah mol NaOH yang terkandung di dalam larutan tersebut
b. Berapa gram NaOH yang terlarut di dalam larutan tersebut
Jawab
a. Volume larutan = 250 mL = 0,25 L
Mol NaOH yang terlarut = 0,25 L x 0,4 mol/L = 0,10 mol
b. Gram NaOH yang terlarut dalam larutan = mol NaOH x Mr NaOH
= 0,1 mol x 40 g/mol = 4 g
Jika di dalam suatu botol pereaksi terdapat terdapat 250 mL larutan NaOH (Mr = 40) yang konsentrasinya 0,4M. maka
a. Berapa jumlah mol NaOH yang terkandung di dalam larutan tersebut
b. Berapa gram NaOH yang terlarut di dalam larutan tersebut
Jawab
a. Volume larutan = 250 mL = 0,25 L
Mol NaOH yang terlarut = 0,25 L x 0,4 mol/L = 0,10 mol
b. Gram NaOH yang terlarut dalam larutan = mol NaOH x Mr NaOH
= 0,1 mol x 40 g/mol = 4 g
4. Molalitas
didefinisikan
sebagai jumlah mol solut per kilogram solven (pelarut). dilambangkan
dengan huruf m kecil, dimana molal ini adalah jumlah mol zat terlarut per
kilogram pelarut.
Contoh
1) Berapa molal larutan NaCl jika diketahui persen massa NaCl = 10%
Jawab
2) Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 3 g urea (CO(NH)2)2) di dalam 500 g air? (Mr urea = 60)
Jawab
Hubungan molaritas larutan dengan % massa
1) Berapa molal larutan NaCl jika diketahui persen massa NaCl = 10%
Jawab
2) Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 3 g urea (CO(NH)2)2) di dalam 500 g air? (Mr urea = 60)
Jawab
Hubungan molaritas larutan dengan % massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar